Minggu, 22 Februari 2009

Perebutan Kursi Senat di Amerika Serikat, Selalu Menarik Di Perbincangkan

Oleh: Efriza, Penulis buku Menembus Lorong Waktu Parlemen Indonesia
Senat AS merupakan perwakilan dari negara bagian, namun senat AS ini sebagian besar berisi perwakilan dari partai sama dengan yang ada di House of Representative. Senat AS beranggotakan 100 orang yang berasal dari 50 negara bagian, dan tiap negara bagian diwakilkan oleh dua senator.
Sejak 1913, pemilihannya dilakukan dengan suara rakyat langsung (direct popular vote), sebelum 1913 senator dipilih oleh legislatif negara bagian. Pemilihan anggota Senat tidak dilakukan sekaligus, melainkan sepertiga bagiannya dipilih setiap dua tahun sekali secara bergantian dengan cara bertingkat/bertahap, dan setiap senator mempunyai satu suara, dijelaskan dalam Article I, Section 3: “The senate of the United States shall be composed of two senator from each State, elected by the people there of, for six year; and each senator shall have one vote. The electors in each State shall have the qualification requisite for electors of the most numerous branch of the senate legislature.” (Senat di USA seharusnya berisikan dua senator dari masing-masing negara bagian, yang terpilih dari masyarakatnya, selama 6 tahun; dan masing-masing senator harus memiliki satu suara. Para pemilih di masing-masing negara bagian harus memiliki kualifikasi yang dibutuhkan para pemilih dari sebagian besar kamar legislatif di suatu negara). Pasal ini merupakan amandemen yang ke-17 pada 1913. Sebelum amandemen bunyi pasal ini adalah: “The Senate of the United States shall be composed of two senators from each State, chosen by the legislature there of, for six years; and each senator shall have one vote.” (Senat di USA seharusnya berisi dua senator dari setiap negara bagian, dipilih dari legislatifnya, selama 6 tahun; dan setiap senator harus memiliki satu suara).
Masa jabatan anggota Senat selama enam tahun, dimana pembagian sepertiga tersebut dimulai setelah mereka terkumpul karena pemilu pertama, mereka dibagi secara sama dalam tiga kelas. Pertama, kursi untuk senator kelas pertama berakhir untuk menduduki jabatan selama dua tahun; Kedua, kamar kedua berakhir untuk jabatan empat tahun; dan Ketiga, kelas ketiga berakhir untuk jabatan enam tahun. Karenanya, lowongan tersebut terjadi karena pengunduran diri, atau sebaliknya selama masa reses, Article I, Section 3: “Immediately after they shall be assembled in Consequence of the first Election, they shall be devided as equally as may be into theree Classes. The Seats of the Senators of the first Class shall be vacated at the Expiration of the fourth Year, and of the third Class at the Expiration of the sixth Year, so that Vacancies happen by Resignation, or ortherwise, during the Recess of Legislature of any State, the Executive there of may temporary Appointments until the next Meeting of the Legislature, which shall then fill such vacancies” Hal ini dilakukan untuk menjaga “stabilitas” senat sendiri sebagai suatu lembaga yang “berkelanjutan” (continuing). Dengan demikian, kedudukan Senat yang diposisikan sebagai “penyeimbang” dalam Congress dapat terjaga.
Syarat-syarat keanggotaan Senat, Pertama, kandidat senator harus seorang warga AS paling tidak selama 9 tahun; Kedua, umur minimal 30 tahun; dan Ketiga, pada saat pemilihan harus sudah bertempat tinggal di negara bagian yang diwakilinya. Pemilihan anggota Senat dilakukan berbarengan dengan pemilihan anggota House of Representative atau yang dikenal dengan pemilihan sela atau bisa juga berbarengan dengan pemilihan presiden atau pemilihan di tengah masa jabatan (mid-term election). Setiap kali pemilihan, biasanya diadakan di sekitar 33 negara bagian, untuk memperebutkan satu atau dua kursi sekaligus.
Dengan jumlah yang lebih sedikit dan masa jabatan yang lama, serta keanggotaan di Senat merefleksikan persamaan untuk semua negara bagian yang tergabung dalam negara federal AS, besar atau kecil setiap negara bagian berhak mengirimkan dua wakil mereka, sehingga negara bagian yang kecil wilayahnya atau sedikit penduduknya tetap memiliki kedudukan yang sama (equal representation) dalam arti menduduki posisi tawar-menawar yang sama dengan negara bagian yang lebih besar jumlah penduduknya dan lebih luas wilayahnya.
Setiap senator mewakili negara bagian dalam bentuk perseorangan, yakni senator tersebut diharapkan memberikan suara menurut pendapatnya sendiri dan ini bersifat wajib, karena tidak jarang 2 (dua) orang senator yang berasal dari suatu negara bagian dan dipilih pada waktu yang berlainan, ternyata berasal dari partai yang berlawanan. Di samping itu, selaku wakil rakyat para anggota selalu menjadwalkan dirinya untuk kembali ke Negara Bagian masing-masing untuk menemui para pendukung (Home Style) sebanyak paling kurang 33 kali dalam setahun, agar harapan dan tuntutan para pemilihnya dapat disalurkan di Washington−pendeknya, kepada anggota Senat disediakan fasilitas transportasi dan akomodasi pulang balik Washington-Negara Bagian, juga disediakan fasilitas kantor di Negara Bagian masing-masing yang dimanfaatkan untuk melakukan kontak dengan pemilih. Berbagai kemudahan ini memungkinkan para anggota untuk selalu dekat dengan konstituen dan mengembangkan berbagai teknik penciptaan citra diri secara terus-menerus sehingga pada akhirnya dapat menjaga popularitasnya di hadapan pemilihnya.
Pertanyaannya, lalu bagaimana perkembangan politik menuju kursi Senator memasuki pemilihan umum tahun 2010? Menarik, misal, dikutip dari Koran Tempo, 12 Februari 2009−Stormy Daniels, aktris blue film, berniat bertarung dengan Senator David Vitter di Negara Bagian Louisiana dalam pemilihan umum 2010. Daniels mengaku geram kepada Vitter. “Suatu kehormatan sekaligus kejutan bagiku untuk masuk kancah pemilihan senator,” kata Stormy seperti dikutip situs The Telegraph, Senin 9 Februari 2009. Stormy, yang mengusung slogan “Menjalin Keintiman dengan Rakyat Secara Jujur,” tak cuma kebelet beradu debat, tapi juga bergelut dengan Vitter.
Maklumlah, Vitter adalah salah satu senator yang getol mendukung amandemen Undang-Undang Perlindungan Perkawinan. Tahun lalu nama Vitter hangat diperbincangkan. Bukan lantaran ia mendukung amandemen itu, melainkan karena namanya masuk ke daftar telephone milik seorang germo, Madam DC, yang biasa menyuplai pelajur papan atas.
Pendek kata, gara-gara muak dan jengkel dengan politikus yang munafik, seorang bintang film porno AS tersebut bertekad mengajukan diri menjadi calon senator dalam pemilihan 2010.®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

html