Kamis, 01 April 2010

Mengukur Kandidat Ketua Umum Partai Demokrat

Oleh: Efriza, Penulis buku “Ilmu Politik: Dari Ilmu Politik sampai Sistem Pemerintahan”
Kongres Partai Demokrat yang baru akan digelar pada 21-23 Mei 2010 di Bandung sudah mulai dipanaskan dengan deklarasi calon ketua umum. Andi Mallaranggeng yang kini menjabat Menpora meresmikan pencalonannya melalui sebuah acara deklarasi megah di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta pusat.
Deklarasi Andi tampak meriah, dihadiri oleh 4 menteri dari Partai Demokrat dan wakil ketua MPR. Tidak hanya itu saja, 26 Anggota DPR dari F-PD juga memberikan dukungan termasuk Edi Baskoro putra Presiden SBY. Juga dihadiri 20 DPD namun tanpa dihadiri pengurus-pengurus DPC.
Sementara itu, malamnya, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, di Hotel Sultan, Jakarta, mengumpulkan 380 orang pengurus Demokrat seluruh Indonesia yang mewakili 331 DPC serta 13 DPD. Tokoh partai yang hadir pro ke Anas adalah mantan ketua umum pertama Demokrat, Budhi Santoso; Wakil Ketua Umum Demokrat. Ahmad Mubarok; Sekjen Demokrat, Amir Syamsuddin.
Hari berikutnya, giliran Marzuki Alie, Ketua DPR dan Mantan Sekjen Demokrat yang memetakan dukungan terakhir baginya, kubu Marzuki menggelar diskusi di Hotel Mercure, Ancol. Namun, Marzukie tidak mengklaim data tentang siapa-siapa saja yang hadir.
Dari kehadiran ini, semestinya kita bisa analisis awal bahwa Andi memiliki kekuatan di level pejabat pembangku presiden di tingkat menteri karena hanya 1 menteri yaitu Darwin Z. Saleh yang tidak hadir, juga memiliki jumlah terbesar 60% di level DPD dibandingkan Anas maupun Marzuki. Namun, Anas memiliki jumlah terbesar dari total DPC yang hadir sebesar 73.23% dibandingkan Andi dan Marzuki.
Sementara untuk pejabat teras partai di level DPP, maupun Anggota DPR masih terjadi perebutan kepentingan yang mana akan dipilih oleh mereka dari ketiga kandidat tersebut. Namun, semestinya perebutan terbesar adalah di level DPC sebanyak 456. Karena di DPC inilah kekuatan aspirasi masyarakat bawah, bisa diketahui lebih memilih kandidat mana, misalnya, dari berbagai pandangan pendapat tentang ketiga tokoh tersebut oleh para lembaga suvei maupun pengamat politik, tak dapat dipungkiri Anas lebih menonjol dibandingkan kedua kandidat lainnya, karena ia merupakan mesin politik partai. Sementara Andi dapat diasumsikan lebih sebagai “pembantu presiden” yang sangat loyal, dan orang baru dari kader Demokrat.
Di sisi lain Marzuki sebenarnya juga punya prestasi dan kekuatan, bagaimanapun juga ia mesin dari Partai Demokrat, jabatannya sebagai Mantan Sekjen telah membuat jaringan struktur partai berkembang pesat, dan ini mengasumsikan kedekatan personal dengan DPC lebih mengakar pada diri Marzuki.
Tapi kembali lagi, pertarungan yang sebenarnya akan terjadi setelah semua kandidat menyatakan kesiapannya untuk bertarung melalui deklarasi karena baru Andi yang sudah terang-benderang mendeklarasikan diri. Sebab, ketika itulah kekuatan dan kecenderungan pilihan dari peserta kongres yang meliputi 33 DPD, 456 DPC, Pengurus DPP, dan 5 onderbouw partai akan mengerucut dan memilih pada satu calon terlihat.®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

html