Jumat, 02 Juli 2010

Tangsel Pos, Jum’at 25 Juni 2010 Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Wacana Koalisi Birokrat dan Pengusaha Mencuat

SERPONG, TAPOS. Bakal calon walikota Tangerang Selatan dari kalangan pengussaha diprediksi ikut Pilkada Tangerang Selatan. Namun sejumlah kalangan menilai, sebagai kota baru, Tangsel lebih membutuhkan figur yang memiliki pemahaman yang sistemik untuk membangun kota ini.
Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menang, termasuk pengusaha maupun akademisi.
“Kalangan pengusaha juga layak dalam kategori memimpin suatu daerah. Dengan jiwa wirausaha, pembangunan juga bisa dilaksanakan,” ungkap Raya menjelaskan kepada Tangsel Pos, Kamis (24/6).
Akan tetapi, lanjut Ray, Tangsel merupakan kota baru setelah dimekarkan dari Kabupaten Tangerang. Menurutnya, suatu masalah jika walikota dan wakil walikota berasal dari kalangan pengusaha.
“Pembangunan bukan berdasarkan fisik saja. Sistem yang ada di pemerintahan nantinya juga harus dibangun. Dengan begitu, roda pemerintahan bisa berjalan. Paling tidak, biokrat berpasangan dengan pengusaha. Dari kalangan internal juga bisa,” paparnya.
Senada itu, pengamat politik Universitas Pamulang Amarno Y Wiyono mengatakan, pasangan ideal untuk Tangsel yakni dari kalangan birokrat dan pegusaha.
Kombinasi tersebut setidaknya mampu memajukan reformasi birokrasi di Tangsel.
“Pasangan pemimpin dari kalangan birokrasi tidak tepat juga. Sebab nanti tidak akan mampu untuk mentransformasikan semangat wirausaha jiwa birokrat. Hal ini akan menyulitkan proses reformasi birokrasi,” kata Amarno yang juga menjabat sebagai Koordinator Kelas Eksekutif Unpam.
Ditanya tentang bakal calon yang sudah muncul di Tangsel, beberapa bakal calon dari kalangan birokrat menurut Amarno sudah memenuhi syarat.
Sementara itu, Direktur Program dan Riset Forum Demokrasi untuk Indonesia (FD.I), Efriza mengatakan, pihaknya memang sempat melakukan riset kepada kalangan intelektual terkait pasangan yang ideal untuk Kota Tangsel. Hasilnya beberapa birokrat di daerah induk mencuat, seperti Benyamin Davnie, yang dinilai memiliki kapasitas menjadi walikota Tangsel. (az)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

html