Kamis, 30 Juli 2009

Cerita Dari Hasil Pengamatan; BUKAN MENGKRITISI MELAINKAN HARAPAN PERUBAHAN, (Busway, Habis)


Oleh: Efriza, Penulis buku “Ilmu Politik; Dari Ilmu Politik sampai Korupsi”
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Alkisah.
Jika kita pergi atau hendak pulang, berjalan dari sisi kanan atau kiri, sama saja.
Jembatan Halte Busway bernama Jembatan Gantung dengan kondisi sehari-harinya. Tampak berjalan sewajarnya meski tidak sepatutnya.
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Mari menjelajahinya dari atas hingga ke bawah.
Jembatan Halte Busway terletak di Jalan Jembatan Gantung arah Kali Deres. Dilintasi semua yang berjumlah bilangan 2 (dua). Dari manusia berkaki dua (baca: penafsiran mayoritas) yang ingin menggunakan Busway atau sekedar untuk menyebranginya.
Juga dilalui Ojek Motor untuk mengantarkan penumpang dan menyebrangnya. Pun dilalui oleh pengendara motor lainnya, pengguna Sepeda, untuk penyebrangan mereka pula.
Sehingga, mengalah lah jika Anda tidak ingin kakinya kena knalpot.
Kondisi ini terjadi, disebabkan arah memutar yang terletak di jalan Samsat lumayan jauh dan juga terkendala macet untuk kembali ke tempat semula. Bila dihitung waktu dari pergi hingga kembali ketujuan beserta macetnya, tak kurang 5-7 Menit perjalanan. Ada benarnya juga, bila dianggap memboroskan waktu dan bensin.
Apakah tidak ada penertiban Polisi?
Ya ada lah, ya iyalah, ya iya dong, benar kan, benar dong!
Tetapi cukup You celingak-celinguk….lalu batalkan niat. Sehingga Malaikat Atid tidak jadi mencatat perbuatan non-value, malah Malaikat Rokib mencatat menjadi amal baik untuk You. Mantap Toh, Asyik Toh.
Main Umpet-umpetan lagi…
Saya hitung sampai 5 Ya, 1,2,3,4,5….Udah Belum…Ing gloo!
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Ditingkungannya, wow keren!
Jembatan Halte Busway tepat ditikungannya, telah digunakan sebagai tempat parkir motor. Dari pagi entah mungkin sampai malam? Dan juga entah 1 (satu) buah motor itu siapa yang punya? Whatever.
Yang pasti sebuah peringatan perlu disampaikan.
Perhatian. Harap kempiskan badan anda, supaya berhasil melintasi rintangan motor.
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Sekarang kita lihat alas jembatan itu.
Akibat setiap hari, dari pagi hingga malam dilalui kendaraan yang sebenarnya tidak semestinya. Jembatan Busway yang bukan merupakan anak tangga (seperti Halte Taman Kota), dengan alasnya berupa seng dengan bantuan penahan berat mur dan baut.
Lambat-laun, mulai ringkih akibat tercerai-berai.
Mur dan Baut tidak ingin lagi “berpoligami” dengan Seng.
Pendeknya, jika kita berjalan melintasinya, terdengar bunyi “merdu,” krakk..kreekk, pun meski pelan namun pasti menghuyungkan tubuh anda.
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Jika Anda tidak memilih ke bawah, atau tidak mau naik melalui jembatannya.
Tenang saja, tidak masalah bagi pecinta tantangan.
Pengelola Transjakarta telah memikirkannya dengan memberikan kita jalan tembus (memotong).
Memang bisa dilakukan, dan tidak ada masalah bagi orang-orang yang menggemari tantangan.
Kita hanya perlu menyeberangi dua rintangan, jalan umum baru kemudian jalan khusus Busway. Lalu kita lewat kolong, setelah itu berhenti, ± ditengah mendekati kasir. Kita disuguhi tangga kecil (mirip Halte Busway di Jalan Kostrad) yang anak tangganya berjumlah ± 6 (enam), tetapi hanya satu anak tangga yang masih utuh sebelum menuju alasnya.
Tidak masalah. Karena ada beberapa besi panjang bekas anak tangga yang bisa untuk menaruh kaki kita, lalu raih anak tangga atas itu.
Oooo…Ooooo…ternyata ada Karet Ban untuk mencegah kita (meski tidak tiap hari atau sampai sore/malam).
Santai saja. Loncati aja…karena lumayan jumlahnya tiap hari ± 15 (lima belas) orang loh seperti Anda…LEBIH MENANTANG LAGI!!!! KEREN KAN.
Atau jika kita dari atas mau ke bawah. Cukup loncat saja, tidak sampai 3 (tiga) kaki dari atas permukaan tanah. Yang dibutuhkan hanya keberanian dan keseimbangan, sebab tidak bikin kaki keseleo.
PERINGATAN. Jika Anda menggendong anak, dianjurkan jangan. Sayangi jantung buah hati anda.
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Kita sekarang turun ke bawah.
Di sisi kanannya. Iihh… SERAM…
Oh…ternyata!!! Hanya Toilet.
Toilet yang tidak khusus umum melainkan bagi karyawan Transjakarta. Tampak bagi mata Mencekam dan menyeramkan. Karena toilet tidak terawat, sehingga sana-sini mulai tidak menarik mata, Oooppsss maaf, mungkin kebelet menjadi hilang!
Kenapa?
Karena kotor, tidak berpintu lagi, lampu juga lenyap kecuali tempat menyala dan mematikannya, kran air pun sudah tidak ada kecuali pipa yang menjadi bukti bekas kran air itu. Ayo, SIAPA YANG BERANI MENGGUNAKANNNYA (pesan: jangan lupa bawa tissue)?
Tetapi Halte ini masih untung tidak ada tindakan vandalisme-nya. Sebab, Halte Busway ITC Permata Hijau tidak enak lagi dipandang mata. Akibat tindakan vandalisme berupa corat-coret di Ruangan Besi yang kemungkinan juga ada Toiletnya tepat di bawah Halte itu, ya pasti mirip dengan Halte Jembatan Gantung.
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Kita lihat di Jalan Jalur Busway-nya.
Ternyata oh ternyata.
Bukan khusus untuk jalan Busway lagi. Tapi kendaraan roda dua juga membantu meramaikan busway. Ibarat, iring-iringan kampanye pemilu kemarin.
Hanya roda dua loh! Bukan seperti dari Halte Jalan PIM (Pondok Indah Mall) hingga jalan Pesing, yang jalan Busway-nya diramaikan kendaraan pribadi roda dua, empat, dan Bus Angkutan Umum.
Namun tenang saja. Jika Anda sedang menggunakan kendaraan roda dua dan ingin melintasinya. Bila ada penertiban Polisi di Jalan Jembatan Busway atau tepat di Indosat. Cukup Anda kembali ke jalur umum karena batu pembatas jalurnya ada beberapa yang sudah tidak ada maupun dengan kata lain kosong atau terlongkap-longkap, jadinya cukup deh untuk satu motor, yang lainnya SELAMAT MENGANTRI BEBEK AJA BISA ANTRI (mungkin juga pesan buat anda).
Dzigkh@*#….Dzigkh@*#…Dzigkh@*#
Penutup.
Apakah ada kesimpulan dan solusinya?
Tentu. Kondisi ini harus diselesaikan dan kita jadikan PR (Pekerjaan Rumah) bersama.
Jika kita Ogah memikirkannya…atau serahkan saja sama Pemda (Pemerintah Daerah) dan Pengelola Transjakarta.
Pasti perubahannya akan berjalan lambat mungkin tidak sama sekali! INI PERINGATAN LOH.
Kenapa?
Pasti sama dengan kita jawabannya, Ogah…………….!!!
YUPS@*#….YUPS@*#…YUPS@*#

Pesan: Tulisan ini hanya menggambarkan keadaan. Tidak untuk ditujukan pihak manapun, maupun dikirimkan ke Surat Pembaca (kecuali dokumen Facebook & Blog). Bahkan tulisan ini bentuk cinta Penulis terhadap lingkungan rumah tempat mengontrak, dan pastinya sebagai pemakai Busway yang sering pula loncat melalui anak tangga tembus. MAAF….MAAF…SEKALI LAGI MAAF DARI HATI TERDALAM.

TTD


Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

html